Keikhlasan seseorang tidak bisa diukur oleh siapapun. Karena masalah ikhlas adalah urusan dengan sang maha pencipta. Jadi, kita gak perlu repot-repot untuk terlihat baik di mata manusia. Tetaplah melakukan yang terbaik untuk Allah SWT. Sejatinya, bukan masalah keringanan kita dalam melakukan suatu kebaikan, namun dalam keadaan ringan maupun berat kita tetap melaksanakan kebaikan tersebut. Nah, itulah yang dinamakan ikhlas. Ketahuilah, ketika kita melakukan suatu hal kebaikan dalam keadaan berat dan susah payah, maka pahalanya lebih besar. Karena kita mampu melawan hawa nafsu kita dengan kerja keras. Jihad yang terbaik itu ketika kita mampu mengendalikan hawa nafsu kita.
Banyak sekali orang yang sudah berjuang dalam kebaikan. Namun, hanya sedikit yang melakukannya dengan sepenuh hati. Masih banyak penyakit hati yang susah kita hilangkan saat melakukan suatu kebaikan. Seringkali ketika melakukan kebaikan, masih ada riya , hasad, ingin dipuji, ingin dihargai dan lain sebagainya. Karena godaannya sangat besar ketika kita melakukan kebaikan. Setan tidak akan pernah membiarkan manusia dengan mudahnya menuju surga , namun ia akan selalu berusaha menjerumuskan ke jurang kemaksiatan dengan beragam cara yang akan ia lakukan. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang beriman harus selalu berusaha melawan hawa nafsu kita agar kita terhindar dari tipuan daya setan. Karena , kalau kita terus menerus mengikuti hawa nafsu kita sendiri, kita akan mudah dikuasai oleh nafsu kita sendiri. Sehingga, kita akan sulit dalam melaksanakan kebaikan.
Ingatlah! Kita merupakan sebuah da’i bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Dan semuanya akan diminta pertanggungjawaban atas amanah yang telah Allah berikan terhadap kita. Oleh karena itu, kita wajib untuk selalu mengajak Muslim yang lain dalam melaksanakan kebaikan. Sebagaimana dalam firman-nya Q.S Al Asr : 1-3, yang artinya:
- Demi masa
- Sungguh, manusia berada dalam kerugian.
- Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Sudah jelas kandungan ayat di atas, Allah memerintahkan kita untuk berbuat kebaikan bukan hanya untuk diri kita sendiri, namun selalu mengajak saudara kita untuk melakukan kebaikan tersebut. Karena ketika kita melakukan kebaikan berjamaah, semuanya akan terasa ringan . Bahkan ketika kita mengajak orang lain dalam kebaikan, pahala kita juga akan bertambah.
Seringkali, ketika kita berada dalam jalan dakwah, banyak sekali rintangan didalamnya. Bahkan ada juga yang yang berdakwah karena pangkat , status maupun jabatan. Kita ambil contoh di kampus, ketika seseorang berada di kedudukan tertinggi, maka ia akan berdakwah dengan sebaik mungkin. Namun, ketika dalam kedudukan rendah ia berdakwah dengan ala kadarnya. Astaghfirullah, semoga kita tidak termasuk kedalam sifat yang demikian. Berdakwah lah dengan sepenuh hati, hanya karena meraih ridho ilahi. Berdakwalah dengan penuh cinta, karena cinta akan meminta segalanya dari kita. Walaupun kita hanya seseorang yang biasa-biasa, tetaplah berdakwah dan terus menebar kebaikan.
Oleh: Nurhasanah