Menu

Dark Mode
GEMMARIN (Gerakan Matahari Imam Ririn) Wilayah Sawangan Mendeklarasikan Dukungan Kepada Calon Wali Kota dan Wakil Walikota Depok Nomor Urut 1 PKN Resmi Dukung Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq dalam Pilkada Depok 2024 Imam Budi Hartono Siap Hadapi Debat Pilkada Depok: “Kami Sudah Terlatih Tanya Jawab dengan Masyarakat” Ahmad Syaikhu dan Imam Budi Hartono Sowan ke Kediaman Habib Abubakar Al Busyro Citayam Grib Jaya DPC Kota Depok Tegaskan Dukungan Penuh untuk Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq 700 Instruktur Senam di Depok Deklarasikan Dukungan untuk Pasangan Asih dan Imam Ririn

Nasional

Aleg PKS Dorong Fasilitas Umum Ramah Lansia Masuk Bahasan Prioritas RUU Kesejahteraan Lanjut Usia

badge-check


					Aleg PKS Dorong Fasilitas Umum Ramah Lansia Masuk Bahasan Prioritas RUU Kesejahteraan Lanjut Usia Perbesar

DepokNews – Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS Hj. Nur Azizah Tamhid, B.A., M.A menjadi Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Lanjut Usia (RUU KLU). Dalam menjalankan tugasnya sebagai Panja Nur Azizah banyak menyerap aspirasi dari para penggiat, pakar dan aktivis masyarakat Lansia. Nur Azizah melakukan diskusi khusus pada Ahad (15/11) bersama Ida Murni, salah satu Aktivis Lansia sekaligus pembina Lansia di PPAD (Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat) Kota Depok. Diskusi berlangsung hangat di kediaman Ida Murni di Kawasan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok.

Berdasarkan hasil diskusi Panjang Bersama Ida Murni, Nur Azizah mendapatkan bahwa masyarakat lansia secara umum masih belum mendapatkan prioritas khususnya saat harus menggunakan transportasi umum. Karenanya, Nur Azizah tegaskan bahwa fasilitas umum ramah lansia harus menjadi perhatian khusus dalam komponen RUU KLU. Menurut Ida Murni, meskipun di beberapa moda transportasi umum seperti Trans Jakarta dan Commuter Line sudah ada aturan khusus bagi lansia agar mendapatkan kursi prioritas, tapi hal itu tidak dibarengi dengan perlakuan prioritas yang juga harus diterima oleh masyarakat lansia.

“Seperti yang baru saja di alami teman saya di Stasiun UI. Saat akan naik KRL dia sempat terseret kereta karena pintu kereta yang terbuka dan tertutup secara otomatis begitu cepat menjadi kesulitan tersendiri bagi lansia, selain itu juga tidak ada pemberitahuan apa pun dari masinisnya, juga tidak adanya petugas yang menjaga di tiap pintu kereta untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu. Kondisi seperti itu sangat menyulitkan bagi lansia untuk naik KRL, meskipun saat di dalam kereta mereka mendapat kursi prioritas”, jelas Ida Murni.

Selain itu, Ida Murni juga menceritakan bahwa moda transportasi Angkutan Umum Perkotaan (Angkot) masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri baik bagi lansia maupun pemerintah daerah. Belum ada aturan tegas bagi moda transportasi angkot untuk memprioritaskan penumpang lansia. Masih banyak lansia yang mengandalkan moda trasnportasi Angkot untuk beraktivitas dan merasa kesulitan karena kerap diperlakukan tidak nyaman oleh supir Angkot.
“Kasus lainnya ada lansia yang terseret karena saat akan naik angkot, satu kaki masih posisinya di bawah, tapi angkot sudah jalan. Perlu ada koordinasi lagi bagi seluruh pengemudi angkot dan transportasi umum lainnya agar memberikan fasilitas prioritas bagi lansia. Dan memperlakukan masyarakat lansia dengan baik”, terang Ida Murni.

Selain masalah transportasi, fasilitas umum seperti layanan kesehatan serta layanan antrian Bank masih minim yang memperioritaskan masyarakat lansia. Di Bank, Lansia yang kondisi ketahanan dan fisiknya sudah menurun masih harus ikut mengantri panjang bersama nasabah-nasabah umum lainnya. Jika merujuk pada aturan ramah lansia harusnya lansia menjadi kelompok prioritas dan memiliki antrian khusus bagi mereka. Begitu pun saat harus mendapatkan fasilitas kesehatan, masalah antrian khusus lansia masih belum menjadi prioritas.

Ida menambahkan, “Fasilitas kesehatan di puskesmas khususnya di Kota Depok sudah memiliki aturan tertulis untuk memprioritaskan lansia, tapi faktanya belum berjalan dengan baik. Pelayanan di puskesmas masih memprioritaskan pelayanan bagi pasien kader saja. Sementara lansia yang tidak tergabung dalam kader apa pun masih sering diabaikan. Jadi prioritas itu di berikan bagi pasien pemegang kartu kader saja, termasuk lansia”, jelas Ida Murni.

Dalam kesempatan ini Ida Murni mengapresiasi Nur Azizah selaku pejabat, namun tetap berkenan secara langsung menyerap aspirasi lansia Kota Depok. Ida Murni juga menyampaikan bahwa pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah harus dekat dengan lansia. Agar dapat memahami kondisinya, sehingga dalam membuat kebijakan, pemerintah mampu memahami sehingga dapat memprioritaskan lansia dalam berbagai sektor. Seperti fasilitas umum yang ramah lansia, fasilitas kesehatan khusus bagi lansia, serta kesempatan kerja bagi lansia agar di usia senjanya tetap merasa produktif.

Ida Murni berharap melalui Nur Azizah sebagai Panja RUU KLU, mampu menjembatani kebutuhan-kebutuhan lansia khususnya dalam mengakses fasilitas umum. Ia juga berharap dengan adanya Nur Azizah yang dengan gigih memperjuangkan hak-hak lansia, lansia di Indonesia dapat semakin berdaya dan sejahtera. Dalam diskusi singkat ini, Nur Azizah turut memohon doa restu kepada Ida Murni selaku perwakilan lansia Kota Depok agar ia mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya.

Facebook Comments Box

Read More

Diskusi Publik GEMA JASKITA “Menuju Demokrasi yang Bersih dan Bermartabat”

12 February 2024 - 07:34 WIB

Pimpinan BAZNAS RI Dorong Optimalisasi OPZ Melalui SIMBA, Disampaikan Dalam Islamic Philanthropy Outlook 2024

4 January 2024 - 12:20 WIB

Kolaborasi Simpul Relawan Anies Kota Depok, Adakan Bimtek Saksi TPS & Sosialisasi Aplikasi Hitung Cepat

23 October 2023 - 09:46 WIB

Pemimpin PKS Lepas Keberangkatan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies-Muhaimin

20 October 2023 - 14:42 WIB

Nur Azizah Tamhid Prihatin Terhadap Degradasi Moral Bangsa Akibat Propaganda LGBT dan Pergaulan Bebas

16 October 2023 - 08:48 WIB

Trending on Headline