Dibangun Saat Zaman Belanda PLTA Kracak Masih Mempesona

DepokNews- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kracak terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat diakui memiliki daya tarik tersendiri. PLTA yang merupakan satu di antara Sub Unit Pembangkit dari Saguling POMU yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada 1926 masih beroperasi normal.

Supervisor Senior Sub Unit PLTA Kracak, Saguling Power Generation and O&M Services Unit, Suprapto mengatakan PLTA Kracak yang terletak di dataran tinggi ini. Untuk menuju Power House PLTA Kracak petugas Sub Unit PLTA Kracak harus turun menggunakan lori yang diikat dengan tali baja atau dengan menuruni 276 anak tangga untuk sampai di Power House.

“Saat menuruni anak tangga, tamu atau pengunjung akan disuguhkan dengan hijaunya lingkungan sekitar PLTA dan derasnya air sungai Cianten yang menyegarkan mata pengunjung PLTA Kracak.” Kata Suprapto di Power House PLTA Kracak, Desa Kracak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

PLTA yang terdiri dari tiga unit pembangkit berkapasitas total 18,90 MW dimana unit 1 dan 2 dibangun pada 1926 sedangkan unit 3 pada tahun 1958. Lisrik yang dihasilkan disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITT) Kedung Badak dan Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITT) Bunar.

“Bagi kami ini adalah sebuah kehormatan karena dipercaya untuk andil dalam menjaga warisan dunia yang indah ini. bahkan hingga saat ini masih beroperasi dengan baik,” jelas Suprapto.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kracak merupakan salah satu pembangkit listrik tertua di Indonesia. Pembangkit ini dibangun pada 1921 oleh pemerintah Hindia Belanda dan beroperasi pada 1926.

Pembangkit listrik yang terletak di dataran tinggi ini mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk menuju Power House PLTA Kracak, petugas Sub Unit PLTA Kracak harus turun menggunakan lori yang diikat dengan tali baja atau dengan menuruni 276 anak tangga.

“Saat menuruni anak tangga, tamu atau pengunjung akan disuguhkan dengan hijaunya lingkungan sekitar PLTA dan derasnya air sungai Cianten yang menyegarkan mata pengunjung PLTA Kracak. Pada waktu tertentu, terkadang ada monyet yang berkeliaran di sisi jalur Lori,” ungkapnya.

Walau sudah berusia tua, pembangkit listrik ini masih tetap mampu beroperasi dengan baik untuk memasok energi listrik ke rumah warga.

“PLTA Kracak adalah salah satu Sub Unit Pembangkit dari Saguling POMU yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1926,” tutup Suprapto.(mia)