Menu

Dark Mode
GEMMARIN (Gerakan Matahari Imam Ririn) Wilayah Sawangan Mendeklarasikan Dukungan Kepada Calon Wali Kota dan Wakil Walikota Depok Nomor Urut 1 PKN Resmi Dukung Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq dalam Pilkada Depok 2024 Imam Budi Hartono Siap Hadapi Debat Pilkada Depok: “Kami Sudah Terlatih Tanya Jawab dengan Masyarakat” Ahmad Syaikhu dan Imam Budi Hartono Sowan ke Kediaman Habib Abubakar Al Busyro Citayam Grib Jaya DPC Kota Depok Tegaskan Dukungan Penuh untuk Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq 700 Instruktur Senam di Depok Deklarasikan Dukungan untuk Pasangan Asih dan Imam Ririn

Nasional

Ini Kata Pakar Kontruksi UI Soal LRT Ambruk

badge-check


					Ini Kata Pakar Kontruksi UI Soal LRT Ambruk Perbesar

DepokNews- Pakar konstruksi Universitas Indonesia (UI) Irwan Katili menuturkan tiang penyangga yang digunakan dalam pembangunan light rapid transit (LRT) diyakini dibuat dengan standar yang sama. Pasalnya pembangunan LRT terintegrasi dari Bogor hingga Jakarta. Artinya, tiang penyangga yang digunakan sama dari hulu ke hilir.
“Perencanaan dibuat sama. Artinya balok yang banyak dipakai itu pun dibuat dengan standar pembuatan yang sama,” katanya, Selasa (23/1/2018).

Lebih lanjut dijelaskan, dengan demikian maka perencanaan yang dibuat pun memiliki beban yang sama untuk menahan. Singkatnya, kata dia, secara spesifikasi tentu semua balok penyangga itu memiliki ketahanan beban yang sama.

“Secara spesifikasi semua sama (standar). Karena jarak tiang yang digunakan juga sama,” tukasnya.

Hanya saja ada dugaan bahwa kemungkinan ada faktor human error dalam pembangunannya sehingga terjadi ambruk. Mungkin saja pengawasan saat pembuatan balok tersebut sempat terjadi kelengahan sehingga diduga ada yang tidak sesuai standar namun tetap dipasang. Mengingat pekerjaan ini juga harus selesai sebelum pelaksanaan Asean Games 2018.

“Mungkin saja kualitas produksi yang salah. Kalau pabrikan seharusnya standarnya sama. Pengawasan terhadap produksi dari pabriknya, kemudian dibawa ke lokasi terjadi benturan sehingga mengurangi kualitasnya,” paparnya.

Faktor kedua, perlu dilihat lebih lanjut mengapa ini sampai ambruk. Apakah ini ambruk setelah terpasang diduga karena tertimpa sesuatu benda sehingga sambungan lepas. Atau memang pada saat dibawa dari pabrik menuju lokasi proyek terjadi benturan sehingga mengurangi kualitas balok tersebut.

“Ini yang harus didalami. Tapi kalau karena angin saya tidak percaya. Beton itu berat sekali. Kalaupun ambruk karena angin, tentu anginnya sangat kencang. Kalau angin kencang tentu lingkungan sekitar proyek juga rusak,” katanya.

Dia pun menyarankan agar dilakukan pengawasan yang lebih baik lagi. Sehingga hal demikian tidak terjadi lagi mengingat ini berdampak pada keselamatan pengguna jalan dan pekerja proyek yang sedang bekerja.

“Lebih dilakukan peningkatan,” tutupnya.(mia)

[contact-form][contact-field label=”Name” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Email” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Website” type=”url” /][contact-field label=”Message” type=”textarea” /][/contact-form]

Facebook Comments Box

Read More

Diskusi Publik GEMA JASKITA “Menuju Demokrasi yang Bersih dan Bermartabat”

12 February 2024 - 07:34 WIB

Pimpinan BAZNAS RI Dorong Optimalisasi OPZ Melalui SIMBA, Disampaikan Dalam Islamic Philanthropy Outlook 2024

4 January 2024 - 12:20 WIB

Kolaborasi Simpul Relawan Anies Kota Depok, Adakan Bimtek Saksi TPS & Sosialisasi Aplikasi Hitung Cepat

23 October 2023 - 09:46 WIB

Pemimpin PKS Lepas Keberangkatan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies-Muhaimin

20 October 2023 - 14:42 WIB

Nur Azizah Tamhid Prihatin Terhadap Degradasi Moral Bangsa Akibat Propaganda LGBT dan Pergaulan Bebas

16 October 2023 - 08:48 WIB

Trending on Headline