DepokNews–Motif dibalik pembunuhan Nuroni (35) yang dilakukan temannya sendiri karena persoalan hutang.
Kapolsek Sukmajaya kepada wartawan pada Jumat (9/3) mengatakan sebelum tewas, Ucup (pelaku) yang merupakan teman dekat Nuroni menanyakan perihal angsuran uang yang mereka pinjam ke bank.
“Mereka pinjam uang Rp 20 juta ke bank tapi aplikasinya atas nama pelaku,” katanya.
Keduanya bersepakat meminjam uang atas nama Ucup dengan perjanjian akan membayar angsurang bersama-sama. Karena uang Rp 20 juta yang dipinjam sudah dibagi dua.
Dimana satu orang dapat Rp 10 juta, namun sejak peminjaman sampai angsuran ke sepuluh Nuroni tidak pernah membayar angsuran.
Selama 10 bulan itu hanya Ucup yang membayar cicilan ke bank. Ucup pun menanyakan perihal hutang tersebut ke Nuroni. Tetapi Nuroni justru emosi.
“Dia (korban) memang temperamental. Ditanya soal cicilan dia marah,” katanya.
Kemudian terjadi perselisihan antara korban dan pelaku.
Pelaku pun memutuskan pulang. Namun korban sempat menantang pelaku untuk datang lagi ke rumahnya.
“Pelaku punya feeling akan terjadi keributan. Lalu dia membawa pisau,” katanya.
Pelaku pun datang kembali ke rumah korban karena dirinya juga akan dicari korban kalau tidak datang.
Dipertemuan kedua itulah terjadi adu jotos. Korban yang pertama kali memukul pelaku kemudian pelaku membela diri.
“Perkelahian bermula dari kamar kemudian lari ke belakang. Pelaku menusuk korban satu kali dengan dua tekanan hingga tembus jantung,” katanya.
Setelah korban terjatuh, pelaku pun melarikan diri. Ketika itu dia kepergok warga dan saudara korban hingga menjadi korban keroyok massa.
Setelah itu pelaku diserahkan ke polisi. “Penuturan pelaku masih terus kita dalami lagi. Keterangan saksi lain juga kita ambil untuk melengkapi pengungkapan kasus ini,” katanya.
Beerita terkait: