Oleh : Ketua Fraksi PKS DPRD Depok H. Moh. Hafid Nasir, Dipl. Ing.
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan untuk meraih ladang amal yang begitu banyak. Pada bulan ini amalan apapun yang di niatkan untuk Allah SWT, Allah janjikan akan dilipat gandakan pahalanya. Jadi jangan sia-siakan bulan yang penuh dengan rahmat, penuh dengan ampunan, dan juga penuh keberkahan jangan sampai terlewat begitu saja.
Di bulan yang mulia ini, bulan yang dimana banyaknya keberkahan, banyaknya pahala yang bisa dituai dengan kita melakukan amalan-amalan yang baik. Salah satunya ialah menyediakan makanan berbuka bagi yang melakukan ibadah puasa. Entah dengan hanya memberi sebuah air putih, teh, atau makanan ringan lainnya dan bahkan memberikan sebuah sesuap nasipun Allah berikan ganjaran pahala.
Inilah janji pahala yang baginda Nabi kita janjikan, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadistnya :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Apa maksud dari pahalanya seperti orang berpuasa?, maksudnya adalah ketika salah satu insan memberikan sebuah makanan untuk berbuka puasa, maka insan ini juga mendapatkan pahala berpuasa. Dan tanpa mengurangi pahala puasa yang diberikan makanan berbuka. Sungguh Allah sangat menjajikan banyak pahala di bulan yang penuh berkah ini.
Ada keutamaan lain selain memberikan makanan untuk orang yang berbuka, yaitu do’a orang yang memakan makanan berbuka yang sudah diberikan. Jika orang tersebut mendo’akan si pemberi hidangan berbuka, maka sungguh do’a tersebut akan terkabulkan. Mengapa?, Karena sungguh do’a dari orang yang berpuasa sangatlah mustajab.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadistnya :
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Seorang yang semangat dalam kebaikan pun berujar, “Seandainya saya memiliki kelebihan rizki, di samping puasa, saya pun akan memberi makan berbuka. Saya tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Sungguh pahala melimpah seperti ini tidak akan saya sia-siakan. Mudah-mudahan Allah pun memudahkan hal ini.”