Menebarkan Kebaikan Ramadhan.

Oleh : Wali Kota Depok, KH. Dr. Mohammad Idris, MA.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيٍهِ مِنَ الإثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا ( رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa berdakwah kepada petunjuk (kebaikan) niscaya ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tidak kurang sedikitpun dari pahala itu. Siapa yang mengajak kepada kesesatan, ia akan mendapat dosa seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak kurang sedikitpun dari dosa itu (HR. Imam Muslim).

Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang mengajak kepada kebaikan, sama halnya seperti orang yang mengikutinya, sebaliknya orang yang mengajak kepada kesesatan, maka sama seperti orang yang mengikutinya.

Secara implisit Hadits ini mengandung makna agar setiap muslim  mengoptimalkan upayanya dalam mengajak manusia ke Jalan Allah dalam rangka menggapai ridho Allah, sehingga kebaikan dirinya dapat diteladani oleh orang lain; berarti semakin banyak kebaikan yang disebarkan akan semakin banyak sel-sel kebaikan yang menebarkan benih-benih kebajikan.

Bagitu tingginya derajat orang yang menebarkan kebaikan dan dicontoh oleh lain, pahala kebaikan itu tidak sebatas hasil kebaikan dirinya, tetapi pahala hasil kebaikan orang lainpun diberikan kepadanya; karena saat orang lain itu melakukan kebaikan pada hakekatnya ia sedang melakukan kebaikan orang yang menunjukkan kebaikan itu; maka dalam hadits disebutkan bahwa pahala yang diraih tidak dikurangi sedikitpun.

Dalam hadits ini juga terdapat peringatan untuk orang yang dikuasai hawa nafsunya, juga terdapat ancaman bagi para penyeru isme-isme dan idiologi yang merusak dan para penyeru bid’ah yang sesat, baik dalam pemikiran, akidah maupun ibadah, yang tentunya menyesatkan dirinya dan orang lain, sehingga mereka mengemban dosanya dan dosa yang mengikutinya.