Penyuluhan : Pencegahan Bau Selama Berpuasa
DepokNews–Tridharma Perguruan Tinggi terdiri dari pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiganya merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan seorang dosen. Salah satu kegiatan setiap tahun ajaran adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Pada Kamis tanggal 20 Maret, salah satu dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma, yaiut drg. Febriyanti Zulyani MARS, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mitra SMAN 1 Depok, di Jalan Nusantara. Dikarenakan kegiatan dilaksanakan pada bulan puasa, maka Tema dari penyuluhan kali ini yaitu Mencegah Bau Mulut Ketika Berpuasa.
Tak ada angka pasti berapa angka kejadian bau mulut saat puasa berlangsung. Yang pasti, bahwa selama menjalankan ibadah puasa, saat tidak makan dan minum pada saat tertentu, asupan cairan pun akan berkurang. “Saat asupan cairan berkurang, maka risiko halitosis pun meningkat,”
Disebutkan juga bahwa penyebab utama bau mulut ini adalah bakteri anaerob. “Bakteri anaerob ini akan berkembang dalam mulut yang kondisi kesehatan mulut atau oral hygiene atau OH-nya buruk,” katanya.
Salah satu yang menjaga keseimbangan bakteri anaerob di dalam mulut itu adalah saliva alias air ludah. Ketika asupan cairan berkurang, maka produksi saliva pun akan terpengaruh. Satu hal lagi yang bisa menstimulasi saliva adalah gerakan pengunyahan dan rasa tertentu seperti asam. Jadi saat jumlah saliva kurang dari biasanya dan tidak ada stimulus sepanjang hari, maka mulut akan lebih kering daripada tidak puasa. Dalam kondisi tersebut, makan saliva yang berfungsi menjaga keseimbangan bakteri pun berkurang, Individu dengan OH baik bisa mengalami halitosis karena hal tersebut. Apalagi dengan OH buruk, semakin parah halitosisnya,
Untuk meminimalisasi bau mulut selama puasa, paling utama adalah menjaga kebersihan mulut. Yaitu dengan menyikat gigi dan lidah dengan benar. Paling tidak 2 kali sehari, yaitu saat sahur dan sebelum tidur di malam hari. Bau mulut pun bisa berkurang dengan cara berkumur dengan benar saat wudhu. Memperbanyak konsumsi sayur dan buah serta minum air putih sekitar 2 liter atau 8 gelas saat sahur dan buka sehingga tidak dehidrasi.
Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat melalui edukasi ini diimplementasikan melalui beberapa tahapan kegiatan yaitu; tahap pertama adalah persiapan kegiatan, dengan ta melakukan survey ke lokasi dan bertemu langsung dengan pihak sekolah untuk berkoordinasi terkait hari, tanggal, serta kesediaan pihak sekolah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang di hadiri kurang lebih 1000 siswa siswi SMAN1 Depok dari kelas X,XI dan XII dan bapak/ibu Guru. Penyuluhan ini mendapat respon baik dari siswa dan siswi serta pihak sekolah yang dapat dilihat dari banyaknya peserta yangantusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Hal ini dapat dibuktikan dengan keaktifanpeserta untuk berdiskusi mengenai materi yang dibawakan. Selama waktu pemaparan materi juga diselingi dengan ice breaking dan games yang dibawakan oleh panitia sehingga peserta tidak bosan dan dapat fokus mendengarkan materi yang disampaikan.