DepokNews–Budaya membaca bagi anak usia dini di Indonesia masih menjadi tantangan serius. Berdasarkan Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Indeks Alibaca) juga menunjukkan adanya stagnasi dalam minat dan budaya baca masyarakat Indonesia selama beberapa tahun terakhir (Kemendikbud, 2019). Sementara itu, dalam data Programme for International Student Assessment (PISA) Tahun 2022, Indonesia menempati peringkat ke-70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca 359. Posisi ini masih jauh tertinggal dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam.
Menghadapi persoalan masyarakat ini, Garasi Baca Biman hadir sebagai taman baca anak di Pondok Cina, Depok. Berbeda dengan taman baca anak lainnya, konsep kegiatan literasi baca anak dikemas dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan. Taman Baca bukan hanya menyediakan buku, tapi juga menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan bermain. “Kami mencoba membuat kesan kalau membaca itu tidak membosankan dan menyuguhkan konsep kelas interaktif di mana anak bisa belajar sambil bermain,” ujar Siti Arpiah selaku Ketua Garasi Baca Biman.
Setiap akhir pekan di jam 9 pagi, anak-anak usia 4-12 tahun di Pondok Cina, Depok bisa datang ke Garasi Baca Biman untuk mengikuti kegiatan Kelas Anak Belajar dan Bermain (Kelana) secara gratis. Dalam kelas yang berdurasi 2 jam ini, anak-anak dapat mengikuti aktivitas seru seperti membuat prakarya seni, melakukan aktivitas motorik dan sensori, belajar eksperimen sains atau memasak makanan sederhana. Setelah aktivitas ini, ada aktivitas membaca nyaring (Read-Aloud) buku anak. Di akhir kelas, anak juga dapat membaca buku yang tersedia atau meminjamnya untuk dibaca di rumah.
Social Project jadi Sociopreneur
Sejak 2018, Garasi Baca Biman konsisten membuat konsep taman baca dengan pengemasan kelas anak belajar dan bermain di Pondok Cina, Depok. Pada November 2024 Garasi Baca Biman berhasil terpilih sebagai 55 proyek sosial terbaik dalam Kompetisi Sosial PFmuda 2024 yang diselenggarakan oleh Pertamina Foundation dan berhak mendapatkan pendanaan. Kompetisi yang diikuti oleh 2.059 pendaftar dari Sumatra hingga Papua ini bertujuan mendorong generasi muda untuk menyebarkan kebermanfaatan yang berkelanjutan bagi masyarakat di lingkungan. “Mewujudkan Indonesia Emas memerlukan generasi muda yang punya kepekaan, kreativitas, dan mampu menjadi problem solver terhadap permasalahan sekitar yang beraneka ragam dan kompleks. Dengan begitu, pada akhirnya mereka menjadi local heroes dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso pada (13/05/2024)
Saat ini, selain membuka Kelas Anak Belajar dan Bermain (Kelana) gratis setiap minggu, Garasi Baca Biman juga membuka Kelana berbayar yang dapat diikuti oleh anak-anak di manapun berada. Dalam satu bulan pertama, tercatat ada 78 anak yang berpartisipasi dalam Kelana Garasi Baca Biman. Beberapa tema yang diangkat dalam Kelana ini adalah Cooking Class: Membuat Mie Hijau, Go Green Class: Perilaku hidup sehat, Canva for Kids: Belajar desain digital, dan Reading in Nature: Membaca di taman sambil berpetualang. Berbeda dengan kelas gratis, kelas ini dikemas lebih interaktif dengan mengedepankan aktivitas tumbuh kembang anak namun tetap mengutamakan kegiatan literasi baca anak usia dini.
Garasi Baca Biman Semakin Berdampak & Bermanfaat
Adanya program kelana ini juga dirasakan manfaatnya oleh orang tua yang telah mendaftarkan anaknya. Salah satunya, Dita Aprianti mengaku ada peningkatan minat baca dari anaknya setelah ikut Kelana Garasi Baca Biman. “Anakku jadi minat membaca, tahu ilmu pengetahuan yang selama ini anak-anak belum tahu, terus bisa ketemu dan kenal teman-teman yang selama ini belum dia kenal, anak-anak bisa bermain dan belajar bersama Kakak-kakak,” ungkap Dita.
Peningkatan literasi anak usia dini merupakan pekerjaan rumah dari seluruh masyarakat. Aksi kolaborasi ini sangat diperlukan untuk memastikan akses terhadap buku dan media literasi anak Indonesia semakin membaik dari waktu ke waktu. “Alhamdulillah.. melalui PFmuda ini, pendanaan yang kami dapatkan bisa membuka jalan bagi Garasi Baca Biman yang awalnya hanya proyek sosial jadi sociopreneur. Kami juga berharap akan ada banyak lagi pihak-pihak yang mau berkolaborasi agar ekosistem literasi anak semakin baik. Sehingga nantinya bukan hanya Garasi Baca Biman saja yang bisa berkembang, tapi berbagai taman baca lain juga bisa semakin berdampak dan berkelanjutan,” ucap Siti.