Sekda Kota Depok Hardiono Ajak Masyarakat Secara Bergotong Royong Putuskan Rantai Penyebaran Covid-19

DepokNews—Sekda Kota Depok Hardiono mengajak masyarakat untuk tidak memandang remeh virus corona atau covid-19 dan mengajak untuk sama-sama mencegah penyebaran virus tersebut.

“Kalau ini tidak diperkuat maka penyebaran Covid 19 akan terus saja berlangsung. Prinsipnya putuskan rantai penyebaran. Kita harus efektif dan efisien tepat sasaran. Hal ini perlu kerja gotong royong. Mulai dari tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),  seperti  puskesmas dan klinik pratama milik pemerintah dan swasta,  sampai masyarakat berjenjang dari RT dan RW dilibatkan. Fokuskan pada hasil tracing nya,” ujar Hardiono,  Jumat (10/4/2020).

Upaya edukatif  memang sangat perlu dilakukan pada semua media,  tentang Covid 19 sehingga masyarakat paham dan tidak panik. Mulai dari yang konvensional seperti spanduk sampai menggunakan digital atau medsos, tidak lupa memberikan pemberitaan atau press release secara berkala ke publik.

“Untuk preventifnya memberikan masker dan APD lainnya  kepada masyarakat dan tenaga medis atau paramedis,” jelasnya.

Hardiono juga mengatakan bahwa memang pada saat ini semua stakeholder harus terlibat dalam perang ini. Namun,  dengan catatan tidak panik dan harus terukur langkah yang harus dilakukan.

“Mesti cepat dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Terus ikuti anjuran dari pemerintah seperti tetap di rumah, jaga jarak, memakai masker saat keluar rumah, rajin cuci tangan dan bersihkan diri saat baru tiba dari luar rumah dan bertemu orang lain, yang penting juga adalah olah raga dan istirahan yang cukup di damping asupan gizi yang seimbang, dan yang tidak kalah penting adalah kita panjatkan doa kepada Tuhan agar wabah ini berlalu,” tegasnya.

Lanjutnya, proses monitoring terus menerus. Sebagai upaya kuratifnya ketersediaan tempat tidur,  perlu kerja sama dengan Rumah Sakit lain seperti Brimob yang sudah mempersiapkan sampai 150 bed,  serta sudah mengajukan anggarannya kepada Pemkot Depok sampai 2 bulan kedepan.

Disamping itu pula kerja sama dengan ARSI atau Asosiasi Rumah Sakit Swasta Seluruh Indonesia cabang Depok perlu ditingkatkan peranannya terhadap penanggulangan covid 19 ini.

Sebelumyna,  Anggota DPRD Kota Depok sempat mengkritik sikap Pemerintah Depok yang dianggap lelet.

“Yang utama di Depok ini adalah yang dibutuhkan adalah tindakan pencegahan corona di Kota Depok, mau bukti, coba liat di pasar-pasar, apakah ada tempat cuci tangan atau disediakan masker atau, tindakan pencehahan oleh petugas untuk melarang warga agar lebih baik pulang dibanding ke pasar bisa berpotensi terkena corona,” ujar Ikravni Ilham, dari Fraksi PDIP.

Pria yang akrab disapa Ikra ini juga mengataka,  bahwa pada saat ini jumlah pasien di Depok yang terdata banyak yang tidak tertampung oleh rumah sakit.

”Kalau ada ledakan pasien covid dengan kadar sedang dan berat pasti tidak akan menampung,” ungkapnya.

“Jadi pemimpin dari Pemkot Depok dan tidak bisa mengelola dengan baik kasus corona yang ada di Depok. Ini yang sangat membahayakan.  Terlebih lagi dengan fasilitas kesehatan. Ini virus pada dasarnya mudah dihadapi karena penyebarannya bisa di hentikan dan orang bisa sembuh dengan anti bodi tapi pemerintah tidak hadir berikan perhatian, lemot (lambat), gitu pada hal rakyat butuh perlindungan,” tegasnya.

Pada saat ini menurut Ikra, ada 2.258 orang dalam pemantauan (ODP), 657 Pasien Dengan Pengawasan (PDP) dan 540 pasien dalam pengawasan. 33 orang PDP meningal dunia dan belum dinyatakan positif.

“Nah ini yang penting proses Swab dulu yang ditingkatkan bukan Rapid Tes,” katanya