Sumpah Pemuda, SMP Lazuardi Al-Falah Meriahkan Dengan Pentas Seni Budaya

DepokNews-Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober diperingati dengan penuh khidmat. Seperti yang diselenggarakan SMP Lazuardi Depok mengisi peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan semarak pentas seni budaya nusantara. Hal itu dibenarkan Kepala Sekolah SMP Lazuardi Depok Irma Nurul Fatimah. “Kita merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda dan ini merupakan puncak bulan bahasa. Sebab, pada 28 Oktober diproklamirkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,”ujarnya saat ditemui di SMP Lazuardi Al-Falah seusai acara, Margonda.

Dirinya mengungkapkan, rangkaian acara ini diisi dengan pentas seni budaya Nusantara. Menurutnya, para siswa diminta untuk mempresentasikan kebudayaan daerah di tiap kelasnya. Misalnya, budaya Jawa Tengah, Jawa Barat, Betawi dan Bali. Tidak hanya pakaian adat, tapi juga mulai dari makanan, tradisi, kesenian dan lainnya. “Sebelumnya, mereka juga nonton bareng budaya daerah, menulis, menyanyikan lagu daerah dan sebagainya. Momentum ini, kita jadikan sebagai ajang menanamkan kecintaan pada kebangsaan dan jiwa nasionalisme pada siswa,”katanya.

Hal senada diutarakan salah satu dewan guru SMP Lazuardi Al-Falah Depok Ust. Abdul Hakim. Menurutnya, para siswa sangat antusias dalam mengikuti semua rangkaian kegiatan tersebut. “Mereka bisa belajar, menggali dan memiliki pengalaman langsung pada seni serta budaya daerah Nusantara. Misalnya, saat mencicipi makanan khas betawi ada kerak telor, bajigur, bir pletok dan lainnya. Para siswa semakin terpacu untuk menggali informasi sendiri mengenai makanan khas atau budaya,”jelasnya.

Hakim mengaku kegiatan rutin tersebut merupakan agenda tahunan dan sempat terhenti saat masa pandemi. Ia menilai, kegiatan tersebut merupakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. “Harapannya agar generasi muda menghargai kekayaan kebudayaan dan ciri khas tradisi masyarakat. Apalagi Kekayaan seni dan budaya di Indonesia sangat beragam. Untuk itu, mari kita jaga kerukunan antar suku, ras dan agama dalam bingkai Negara Kesatuan Indonesia,”terangnya.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut para siswa terlibat aktif, mulai dari penampilan, sampai dengan dekorasi panggung. Seusai acara pentas seni, mereka mencicipi dan makan bersama makanan khas Nusantara secara bersama-sama dengan penuh kehangatan.