Tips Menjadi Remaja Yang Gaul dan Islami

Oleh: Rizka Tri Handayani

Masa remaja merupakan masa paling berharga dalam perjalanan hidup. Dimana saat masa ini setiap orang mulai belajar tentang arti kehidupan yang sesungguhnya. Potensi besar , menggali pengalaman , mengukir prestasi terbuka lebar saat masa ini.

Remaja merupakan generasi penerus. Di mata Islam remaja merupakan tonggak kesuksesan. Jika generasi remaja nya bagus , maka Islam akan semakin tangguh.

Cerdas , Gaul dan Islami. Menjadi seorang remaja yang cerdas dan gaul alias tidak ketinggalan zaman tetapi tetap syar’i dan berakhlak merupakan satu pilihan yang tepat untuk dijalani seorang remaja.

Walau begitu banyak tantangan yang harus dilalui. Tetap istiqomah dan menanamkan akhlak yang baik sejak dini menjadi salah satu tameng untuk para remaja.

Ada sepuluh tips untuk kamu yang ingin menjadi remaja yang cerdas, gaul dan islami

Adapun sepuluh tipsnya yaitu :

  1. Tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa Al-quran dan Sunnah adalah pedoman kita.
  2. Belajar lah sesuai passion, agar tidak ada keterpaksaan. Olah soft skill yang kita miliki.
  3. Banyak bersosialisasi dengan orang lain. Bangunlah jaringan yang baij.
    4.Penting, untuk tidak meninggalkan kewajiban kita baik kepada tuhan, orang tua , lingkungan serta diri sendiri.
  4. Bergaul lah dengan orang-orang yang tepat.
  5. Ikuti perkembangan zaman , terutama tekhnologi. Tapi harus tetap kontrol dan filter apa yang kamu pelajari.
  6. Perbanyak mengaji dan mengkaji Al-quran. Karena merupakan sumber ilmu yang luar biasa.
  7. Jangan malas mempelajari hal yang baru. Cobalah segala hal yang positive.
  8. Percaya diri , Jangan mudah putus asa dan jangan pernah malu bertanya sesuatu yang kita belum paham.
  9. Bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini. Agar kita dapat menjalani hidup lebih tenang dan bermakna.

Sepuluh tips ini diharapkan dapat membantu para remaja yang ingin tetap gaul tapi tetap islami. Karena bergaul dalam hal apa saja ada aturan dan batasan-batasannya.

Islam mengajarkan kepada kita bahwa hidup dan bergaul di tengah masyarakat itu bernilai ibadah.

Gaul boleh asal jangan kebablasan.