Abraham Samad: Mahasiswa Titip Absen dan Menyontek, Mahasiswa yang Berperilaku Korup

Depoknews.id, Depok– Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ABraham Samad menekankan beberapa nilai integritas yang harus dimiliki mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. Abraham menekankan pentingnya peran universitas untuk menanamkan nilai integritas kepada para mahasiswa di ruang akademik maupun ruang ekstrakulikuler.

Terlebih Abraham menegaskan mengenai mahasiswa yang sering menitip absen, menyontek, atau karya ilmiahnya dibuat orang lain adalah mahasiswa yang sedang mempraktikan perilaku korup.

“Cikal bakal korupsi adalah ketika ada toleransi terhadap pelanggaran-pelanggarann kecil yang semestinya dihindari,” kata Abraham seperti dikutip dari Republika.co.id, Kamis (19/1/2017).

Hal itu diungkapkan oleh Abraham Samad ketika menjadi pembicara dalam pelantikan pengurus BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dengan dilanjutkan pada Seminar Nasional “Upaya Pencegahan Korupsi Oleh Generasi Muda,” pada Rabu (18/1).

Abraham menilai perilaku korup mengalami evolusi dari kaum tua ke kaum muda. Jika dilihat dari beberapa kasus korupsi yang terjadi dan berhasil diungkap oleh KPK. Dimana para pelakunya masih sangat muda. “Seperti Gayus Tambunan dan lain-lain, itu masih sangat muda,” jelasnya.

Dalam pemaparannya Abraham juga menyoroti periode KPK saat ini agar bisa fokus untuk membongkar kasus korupsi besar. Jangan samapi kehabisan waktu hanya mengurus kasus-kasus kecil seperti kasus Saiful Jamil.

Menurutnya kehadiran KPK harus bisa membongkar kasus-kasus besar yang masuk dalam kategori grand corruption seperti di sektor sumber daya alam, energi, dan mineral. Pemberantasan korupsi harus menjadi agenda perlawanan seluruh komponen bangsa.

Pria kelahiran Makassar ini juga mengingatkan kepada para penegak hukum bahwa pemberantasan korupsi harus didasarkan pada alat bukti bukan pada kebencian atau dendam, apa lagi karena pesanan.

Abraham pun mengutip satu ayat Al Quran surat Al Maidah ayat 58 yang berbunyi ‘Jangan karena kebencianmu kepada suatu kaum, lantas membuatmu tidak berlaku adil, tapi berlaku adillan karena sesungguhnya keadilan itu mendatangkan kebaikan.”