BAZNAS Depok Gelar Pelatihan Tanggap Bencana Untuk Pelajar

DepokNews — Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) di laut selatan Jawa atau sekitar 81 kilometer (km) barat daya Lebak Banten, di ke dalaman 10 km pada Selasa (23/1) turut dirasakan oleh masyarakat Kota Depok.

Dampak gempa bahkan mengakibatkan beberapa barang-barang yang menempel di tembok turut jatuh dan pecah. Salah satunya keramik pada dinding Gedung Dibaleka Balaikota Depok.

Agar tidak menimbulkan kepanikan saat menghadapi situasi bencana seperti kemarin, BAZNAS Kota Depok melalui unit program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Kota Depok memfasilitasi BTB Provinsi Jawa Barat mengadakan pelatihan kebencanan untuk para pelajar di Kota Depok dengan tajuk “BTB Goes to School”.

Sekolah yang mendapatkan kesempatan pertama pelatihan kebencanaan yakni siswa-siswi SMAIT Tunas Bangsa, Kalimulya. Bapak Kepala SMAIT Tunas Bangsa, Ahmad Nurhilal, S.Pd menyambut baik kegiatan tersebut dengan berpesan, “Bencana terbesar adalah ketika kemaksiatan merajalela di muka bumi dan sekolah merupakan unsur penting untuk memerangi bencana sosial tersebut.”

Ketua BAZNAS Kota Depok, KH. Encep Hidayat, sambil mengutip An-Nahl ayat 112 berkata, “Bencana yang terjadi berkait erat dengan perilaku manusia.”

“BTB hadir untuk bersiap melayani korban bencana yag terjadi dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk berperilaku sadar lingkungan agar mengurangi risiko bencana,” kata KH. Encep Hidayat

Para siswa nampak antusias mengikuti pelatihan yang diberikan oleh instruktur dari BTB Jawa Barat. Sesi pertama diisi oleh Kak Iyan mengenai pengertian dasar kebencanaan dengan permainan dan nyanyian ringan yang memudahkan siswa mengingat apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi.

Pada sesi kedua Om T. Bob memberikan banyak praktek mengenai Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Siswa diajarkan bagaimana memindahkan korban luka dengan baik agar tidak menambah luka pada korban.

Di akhir pelatihan, siswa dikenalkan dengan macam-macam peralatan keselamatan diri mulai dari sepatu boot hingga plampung dan perahu karet. Siswa juga diberikan pengalaman untuk memadamkan api menggunakan karung basah dan tabung APAR (alat pemadaman api ringan).