DepokNews –Jepara, Ketua Yayasan Kartini Indonesia Hadi Priyanto mengharapkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mempelopori penyebaran nilai-nilai Kartini yang utuh.
Hadi mengkritik peringatan Hari Kartini yang dilakukan setiap tahun hanya sebatas seremoni semata. Selain itu, masyarakat luas hanya diberikan pemahaman jika nilai-nilai Kartini hanya soal emansipasi semata.
Padahal menurut pria yang pernah menjabat Kabag Humas Pemkab Jepara ini, nilai-nilai Kartini jauh lebih banyak dari emansipasi.
“Saya berharap PKS mempelopori penyebaran nilai-nilai Kartini yang utuh,” papar Hadi saat berbincang dengan delegasi Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (17/4/2018).
Secara lugas, Hadi mengkritik praktik bersolek dan mengenakan kebaya bagi anak-anak sekolah saat Hari Kartini. Padahal, ujar dia, sosok Kartini sangat tidak menyukai berhias dan memakai kebaya.
“Seremoni Kartini seperti itu justru tidak menampakkan dengan jelas ide dan gagasan Kartini,” ujar dia.
Hadi menerangkan, sejatinya selain emansipasi Kartini banyak berkontribusi dalam berbagai bidang. Salah satunya mendorong industri ukir di Jepara sehingga membuat masyarakat bisa berdaya. Selain itu
Ketua BPKK DPP PKS Wirianingsih sepakat jika nilai-nilai Kartini bukan hanya emansipasi semata. Emansipasi, papar dia, adalah pintu masuk bagi ide Kartini untuk membentuk ibu generasi.
“Gebrakan Kartini dalam pemikirannya tidak melupakan peran asasi dia sebagai istri dan juga ibu yang mendidik generasi,” ungkap perempuan yang akrab disapa Wiwik ini.
Wiwik mengaku mendapatkan hikmah besar dari perjalanan Napak Tilas Kartini di Jepara. Salah satu yang menginspirasinya adalah majunya perempuan Indonesia bahkan sebelum kemerdekaan diraih Indonesia.
“Perempuan Indonesia sudah sangat maju jauh sebelum Indonesia merdeka. Ayo perempuan Indonesia maju untuk Indonesia yang lebih baik,” papar Wiwik