Menu

Dark Mode
Kegiatan Scoring Panahan untuk Pemula oleh ASA Archery Indonesia Ketua Fraksi PKS DPRD Depok Hafid Nasir: Janji Politik Imam Ririn Adalah Terbangunnya Depok Eco Park di Pancoran Mas Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa PWI Depok Gelar Konferensi Kerja 2024, Tekad Tingkatkan Kinerja di 2025 Para Advokat Kota Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 Survei Voxpol: Imam-Ririn Unggul dengan Elektabilitas 51,7 Persen di Pilkada Depok 2024

Opini

Sosok Pemimpin Harapan Rakyat dan Pembawa Perubahan

badge-check


					Sosok Pemimpin Harapan Rakyat dan Pembawa Perubahan Perbesar

Oleh : Hamdi*

Kepemimpinan adalah amanah. Setiap pemimpin – yang memikul amanah – akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Sang Khalik di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda, ”Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Pemerintah adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya …”(Muttafaq ’Alaih).

Mengingat besarnya tanggung jawab seorang pemimpin, Umar bin Khatab ra. (seorang pemimpin yang adil) berkata, ”Seandainya seekor baghlah (hasil perkawinan silang himar dan kuda) terperosok di Irak, maka aku menganggap dirikulah yang harus bertanggung jawab atasnya di hadapan Allah; mengapa aku tidak meratakan jalan untuknya?” Beliau menggambarkan besarnya tanggung jawab dengan sebuah ungkapan, ”Saya senang jika dapat keluar dari dunia ini dengan impas; tidak mendapat pahala dan tidak mendapat dosa.”

Oleh karena itu, kepemimpinan di dalam Islam lebih ditempatkan dalam konteks tanggung jawab (taklif) ketimbang sebagai penghormatan (tasyrif). Dengan demikian ia dituntut agar dapat menunaikan tugas dan perannya seoptimal mungkin.

Menjadi seorang pemimpin bukanlah perkara mudah. Semakin kompleks manusia serta wilayah kepemimpinannya maka semakin berat syarat yang dibutuhkan untuk bisa memikul tanggung jawab kepemimpinan tersebut. Syarat menjadi ketua RT tentulah lebih simpel dan ringan dibandingkan syarat untuk menjadi lurah, begitu seterusnya untuk level kepemimpinan yang lebih tinggi, seperti camat, walikota/bupati hingga presiden.

Adapun kriteria menjadi pemimpin antara lain memiliki fisik yang sehat, mental yang matang dan kesalehan personal. Pemimpin umat haruslah memiliki kesehatan yang prima, baik sisi jasmani maupun rohani seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah. Sepanjang hidupnya Nabi Muhammad SAW jarang sekali menderita sakit. Kesehatan Nabi sangat terpelihara dengan baik. Kesehatan jasmani dan rohani sangat penting. Nabi SAW pernah bergulat dengan seorang pria berbadan besar bernama Rukanah. Dari sisi fisik, Nabi SAW kalah besar. Tetapi, setelah Rasulullah mengalahkan dalam satu pertandingan, Rukanan di kemudian hari menjadi pengikut setia beliau.

Dia juga harus berkarakter adil, kuat, amanah, jujur, cerdas. Salah satu akhlak menonjol dari Rasulullah SAW adalah shidiq. Shidiq berarti benar atau jujur. Antonim shidiq adalah kizb (dusta, bohong). Akhlak jujur seperti Rasulullah tersebut wajib dimiliki juga oleh setiap muslim dan muslimah di mana dan kapanpun berada. Seorang muslim dituntut selalu berada dalam keadaan jujur lahir batin. Jujur hati (shidq al-qalb), jujur dalam perkataan (shidq al-kalam) dan jujur dalam perbuatan (shidq al-`amal)

Kompetensi lain yang dibutuhkan adalah berkarakter imam (memimpin, mengasuh, menenangkan, menyempurnakan, memberi petunjuk), amir (mampu memberi perintah, mengagumkan/kharismatis), waliyy (mampu dekat, akrab, dan mampu menarik loyalitas), qadah (mampu memandu, menunjukkan jalan), dan naqib (mampu memahami permasalahan, membuat kemaslahatan bagi orang banyak). komunikatif, berwawasan luas, dan tidak tersangkut KKN atau kasus asusila.

Pemimpin yang mumpuni juga harus paham dan menguasai persoalan-persoalan yang dihadapi daerahnya (pengangguran, kemiskinan, hubungan antarkelompok masyarakat, lingkungan hidup, dan sebagainya). Sebagai pemimpin negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, dia dituntut untuk mampu berperan aktif di forum-forum internasional untuk ikut menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia sesuai amanat Pembukaan UUD 1945,

Di sektor ekonomi dia juga harus mampu menyeimbangkan antara peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Negeri zamrud khatulistiwa ini harus mandiri secara ekonomi dan tidak tergantung dengan bantuan dan “belas kasihan” negara-negara maju.

Sebagai seorang yang cerdas dia juga harus bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat serta akurat (decisive). Selain itu mampu menjalankan keputusan dan mengelola perubahan secara sistemik. Last but not least, dia juga harus mendapatkan dukungan dan diterima publik (legitimate) lewat mekanisme pemilihan yang berlangsung langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Semoga. Wallahu a’lam bish shawab.

*Penulis adalah anggota “Forum Akselerasi Masyarakat Madani Indonesia (FAMMI).* Tinggal di Depok.

Facebook Comments Box

Read More

Gerakan Transmigrasi_ UPAYA MENJAGA NEGARA KEPULAUAN

6 November 2024 - 13:13 WIB

HARAPAN PEMILIH MUDA UNTUK KEPEMIMPINAN KOTA DEPOK YANG BERKELANJUTAN ; ANALISIS ATAS PILWAKO KOTA DEPOK 2024

21 October 2024 - 20:18 WIB

Hukum Membeli Barang Secara Kredit dalam Perspektif Syariah

3 July 2024 - 15:04 WIB

Jangan Lagi Ada Kematian Demi Konten

6 August 2023 - 05:57 WIB

Hari Anak Nasional: Menerangi Dunia dengan Antusias, Semangat, dan Bahagia

27 July 2023 - 11:09 WIB

Trending on Opini