Untitled

Kuliah Subuh di Masjid An-Nahl Tanah Baru, Ustadz Supariyono: Lewat Pengelolaan Masjid yang Baik, Setengah Masalah Masyarakat bisa Diselesaikan

Depok News – Kenapa dalam Peristiwa Isra’ Mi’raj berlangsung dari masjid ke masjid? Hikmah apa dari peristiwa tersebut? Karena masjid memiliki peran yang penting dalam membangun peradaban manusia.

Demikian kalimat pembuka Aleg PKS Depok Ustadz Supariyono ketika menyampaikan Kuliah Subuh di Masjid An-Nahl Perumahan Ar-Royyan, Tanah Baru (Sabtu, 8 April 2023).

Pada peristiwa hijrah ada tiga hal yang Nabi Muhammad SAW bangun, yaitu mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar, penataan kota, dan membangun masjid.
Tiga hal ini dalam rangka membangun peradaban Islam yang mulia.

Untuk membangun peradaban harus dimulai dengan pembangunan jiwa. Hal ini sesuai dengan salah satu bait Indonesia Raya : Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.
Jadi, masjid memiliki peran strategis dalam membangun peradaban.

Indonesia dikenal dengan negara sejuta masjid. Salah satunya masjid-masjid yang ada di Kota Depok. Insya Allah dengan pengelolaan masjid yg baik, setengah masalah-masalah masyarakat bisa diselesaikan.

Berdasarkan pengalaman pribadi Ustadz Supariyono, ada fenomena memprihatinkan di Depok, yaitu masjid di lingkungan miskin jamaahnya cuma 2 persen, lingkungan menengah 7 persen, lingkungan atas atau mewah ada 12 persen. Hal ini bisa dikaitkan dengan QS Quraisy ayat 3 dan 4 tentang hubungan antara ibadah dan kebutuhan dasar manusia, yaitu makanan.

“Yang membuat sedih, jamaah semuanya rata2 di atas umur 50-an.
Bagaimana 20 tahun ke depan? Bisa jadi nanti ada masjid yang dikontrakkan,” tuturnya.

Lalu muncul fenomena Masjid Jogokariyan di Yogyakarta. Ada apa dengan hal tersebut?
Ternyata karena pengelolaan atau manajemennya. Salah satunya dengan “servis habis” buat jamaahnya.

“Maka saya dirikan Yayasan Bina Masjid Indonesia. Programnya antara lain pelatihan dai dan program pelatihan manajemen Ramadhan, manajemen zakat dan manajemen qurban. Lewat program-program tersebut jamaah atau masyarakat bisa lebih merasakan manfaatnya. Salah satunya dengan pelayanan ekstra untuk jamaah, misalnya menawarkan minuman buat jamaah. Dengan pelayanan seperti ini, jamaah akan tersentuh hatinya,” ujar penceramah asal Sukmajaya ini.

Masalah lainnya, yaitu krisis anak-anak muda yg mau aktif di masjid. Karena merekalah yang akan menjadi penerus dari orang-orang tua yang sekarang.

Untuk menarik minat anak-anak mau ke masjid adalah dengan memberikan stimulus atau hadiah (berupa permen, coklat atau uang) jika mereka tertib sholatnya, hafal Surat An-Naba’ dan sebagainya.

Masjid harus menawarkan solusi perekonomian buat umat. Misalnya dengan manejemen zakat yg profesional. Contoh penyaluran zakat yg proporsional, untuk mustahiq yang sudah tua tdk sama dengan mustahiq yang masih muda/produktif.

Masjid Jogokariyan menjadi model masjid yg baik manejemennya krn “kebanjiran trust” dari masyarakat. Karena masyarakat sudah sangat percaya dengan pengurus masjidnya.

Ada tiga fungsi masjid, yaitu fungsi ibadah, fungsi pencerahan, dan fungsi sosial.Terkait fungsi masjid tersebut, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana, misalnya berapa kran yang dibutuhkan (disesuaikan dengan jumlah jamaah), karpet yang wangi, dan ventilasi yang cukup.

Intinya adalah “Uang akan mengikuti pelayanan.” Kalau pelayanannya sangat baik terhadap jamaah, maka jamaah pun akan memberikan yang terbaik buat masjid. Contohnya, pelayanan terhadap jamaah terkait penyediaan khatib dan imam yang berkualitas.

Published
Categorized as Ragam