DepokNews- Pemerhati Perempuan dan Anak asal Depok, yang juga Anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok, Novi Anggriani mengatakan kasus suami bakar Istri di Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari menjadi preseden buruk di saat Kota Depok.
Terlebih, saat ini tengah menguatkan ketahanan keluarga dan gencar menyosialisasikan mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan Kota Layak Anak (KLA).
Hal tersebut, lanjut Novi, dapat dicegah jika seluruh komponen masyarakat dapat aware atau peduli terhadap potensi konflik atau masalah lingkungannya.
“Saya tentu prihatin dan menjadi keprihatinan kita semua atas kasus suami bakar istri yang terjadi di Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari. Ini dapat dicegah jika masyarakat peduli dengan tetangga sekitarnya,” kata Novi Anggriani.
Menurut Novi Anggriani, apapun motif dari pelaku, tidak diperkenankan melakukan hal keji seperti itu. Hal ini pun menjadi anomali, di saat Pemkot Depok gencar mencegah KDRT dan KLA, hal tersebut masih saja terjadi.
“Sosialisasinya tentu harus lebih massif dan tepat sasaran. Kepada pelaku harus segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas Novi.
Terlebih, politikus PKS ini melanjutkan, pelaku melakukan aksi keji tersebut dihadapan anak-anaknya yang masih kecil. Sehingga, dapat mempengaruhi kondisi psikis sang anak.
“Pendampingan dan trauma healing bagi anak-anak korban,” katanya.
Dia pun mengimbau kepada kaum perempuan untuk berani bersuara ketika diperlakukan tidak adil atau mendapat perlakuan kasar dari pasangannya. Sehingga, hal-hal seperti ini dapat dicegah.
“Kepada warga yang melihat tindak kekerasan di lingkungan pun harus berani melapor ke ketua lingkungan atau pihak keamanan. Kami harap kejadian ini tidak terulang lagi di Kota Depok,” tandasnya.