Kota Depok Raih Penghargaan Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan dalam Penurunan Stunting

DepokNews- Kota Depok berhasil meraih penghargaan Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan dalam kategori Penurunan Stunting 2023 senilai Rp 6,63 miliar dari Wakil Presiden, Maruf Amin. Penghargaan ini menjadi bukti kesuksesan Kota Depok dalam upaya penanganan stunting atau gagal tumbuh kembang anak di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati, menyatakan rasa syukurnya atas apresiasi tersebut. “Kami tak bisa bekerja sendiri dan perlu dukungan semua pihak dan warga untuk bersama-sama sukseskan program penanganan stunting,” ujar Mary dalam kunjungan silahturahmi ke Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok pada Rabu (15/11/2023).

Mary menegaskan bahwa pihaknya siap menerima kritik dan saran terkait pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan menu berstandar bergizi sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dinkes Depok menggunakan buku keluarga sehat, buku resep masakan keluarga dari Unicef, dan buku resep makanan lokal dari Kemenkes sebagai rujukan.

Dalam upaya meningkatkan efektivitas program, Mary menyatakan akan melakukan evaluasi, terutama terkait pengolahan menu makanan bergizi oleh Wirausaha Baru (WUB) binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6 persen, lebih rendah dari target nasional 14 persen pada tahun 2024. Mary menyebutkan bahwa dari 11 kecamatan di Kota Depok, terdapat 9.882 balita yang membutuhkan pertumbuhan sehat dengan status asupan bergizi.

Program PMT di Kota Depok berlangsung selama 28 hari, dimulai sejak 10 November hingga 8 Desember 2023. Mary berharap program ini dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan.

Terkait kritik terhadap variasi menu dan anggaran Rp 18 ribu untuk satu anak, Mary menjelaskan bahwa makanan diberikan setiap hari dengan menu bervariasi, seperti tahu kukus, otak-otak, nugget, bubur, dan sup. Dalam penjelasannya, Mary mengklarifikasi bahwa anggaran tersebut sudah termasuk pajak, pendistribusi, dan pembuatan kemasan.

Petugas Gizi Dinkes Kota Depok, Anita Yuningsih, menanggapi protes terhadap rasa makanan dengan menjelaskan bahwa anak-anak tidak seharusnya diberi makanan terlalu berasa gurih, karena dapat membuat anak sulit makan di kemudian hari. Anita menekankan pentingnya membiasakan anak dengan makanan bergizi yang sesuai standar.

Dengan rinci, Anita menjelaskan bahwa makanan tambahan yang diberikan sesuai standar gizi, seperti Tahu Kukus yang telah dicampur dengan sumber protein lain, dan otak-otak yang mengandung daging ikan dan daging ayam.

Program penanganan stunting di Kota Depok diharapkan tetap berjalan sukses dengan dukungan dari berbagai pihak dan partisipasi aktif warga.