Musim Hujan Tak Mampu Redam Harga Cabai di Depok: Petani Gagal Panen Akibat Kemarau Panjang

DepokNews- Meskipun telah memasuki musim hujan, dampak dari kemarau panjang beberapa waktu lalu masih dirasakan di sejumlah pasar tradisional Kota Depok. Harga cabai melambung tinggi, mencapai Rp135 ribu per kilogram, meninggalkan jejak mahal setelah gagal panen yang dialami petani selama musim kemarau berkepanjangan.

Lonjakan harga hingga 25 persen atau Rp40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya. Pedagang di Pasar Pucung, Kecamatan Cilodong, seperti Ratmi, menyebutkan bahwa harga cabai rawit merah melonjak dari Rp95 ribu menjadi Rp135 ribu per kilogram, sementara cabai rawit hijau dari Rp70 ribu menjadi Rp95 ribu per kilogram.

“Kenaikan harga cabai dikarenakan dampak dari musim kemarau panjang yang terjadi kemarin,” ungkapnya.
Musim kemarau yang lalu mempengaruhi hasil panen cabai petani, menyebabkan harga di pasaran melonjak. Ratmi menjelaskan bahwa harga dari sumbernya sudah mahal, dan hasil panen yang tidak maksimal turut berkontribusi pada kenaikan harga tersebut.
“Dampaknya, omset yang diperolehnya turun drastis, sehingga sebagai penjual, kami tidak bisa mengambil untung terlalu besar agar konsumen tetap terjaga,” tambah Ratmi.

Di Pasar Kemirimuka, Kecamatan Beji, Wandi, seorang penjual cabai, menyampaikan kenaikan harga serupa. Cabai rawit merah naik dari Rp90 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram, sementara cabai rawit hijau dari Rp75 ribu menjadi Rp95 ribu per kilogram.

“Harga dari sumbernya naik drastis karena panen sedikit dan banyak hama,” kata Wandi.

Wandi menjelaskan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan agar tetap sejalan dengan harga pasaran lainnya dan tidak kehilangan konsumen setia. Meskipun musim hujan telah tiba, dampak dari kemarau panjang tetap membayangi, memicu kenaikan harga cabai yang dirasakan oleh pedagang dan konsumen di Kota Depok.