Pertumbuhan UMKM di Sektor Makanan dan Minuman Kota Depok Menyusut Pesat

DepokNews- Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor makanan dan minuman di Kota Depok menunjukkan perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir. Data dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat mencatat bahwa jumlah UMKM di Kota Depok telah meningkat secara signifikan dari 162.388 pada tahun 2016 menjadi 219.238 pada tahun 2021.

Faktor utama yang mendukung pertumbuhan pesat ini adalah perkembangan infrastruktur dan perekonomian Kota Depok selama tiga tahun terakhir. Namun, kendala terkait pengawasan kualitas dan keamanan produk makanan dan minuman masih menjadi permasalahan yang harus diatasi.

Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) telah mengambil langkah konkret dengan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok. Kelurahan Cimpaeun dipilih sebagai lokasi Pengmas karena memiliki akses strategis, berjarak sekitar 4 kilometer dari pintu Tol Cimanggis, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, masjid, golf club, serta perumahan.

Tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari dosen Program Studi Administrasi Perpajakan Universitas Indonesia, di bawah kepemimpinan Titin Fachriah Nur, S.E., M.M., Ak., CA., telah memberikan pendampingan dan sosialisasi tentang pengendalian proses produksi kepada 40 pelaku UMKM di sektor makanan dan minuman. Kegiatan Pengmas dilaksanakan di GOR Indoor Persada Depok pada bulan September 2023 lalu.

Titin Fachriah Nur, ketua tim Pengmas Program Pendidikan Vokasi UI, menjelaskan bahwa sosialisasi bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar dalam produksi pangan yang baik. Mereka juga diberikan pengetahuan terkait pengendalian keamanan produk sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dalam pendampingan, proses produksi makanan dan minuman akan dipandu oleh dosen dan mahasiswa prodi Administrasi Perpajakan UI melalui grup WhatsApp dan pertemuan daring. Ayusya Dian Paramita, seorang pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama dari BPOM, turut menjadi narasumber dalam sosialisasi ini.

Dian menjelaskan bahwa pengendalian proses produksi pangan industri rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penetapan spesifikasi bahan baku, komposisi, cara produksi yang baku, jenis kemasan, hingga label produk. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan keamanan dan kualitas produk makanan dan minuman yang dihasilkan oleh pelaku UMKM.

Salah satu pelaku UMKM, Tari, pemilik produk minuman J-T jeniper, menyatakan bahwa kegiatan Pengmas yang dilakukan oleh UI telah memberikan banyak manfaat bagi mereka yang masih memerlukan pemahaman lebih mendalam tentang pengendalian proses produksi makanan dan minuman. Ia berharap agar kegiatan sosialisasi semacam ini dapat terus diberikan, termasuk materi tentang metode pengawetan makanan.

Direktur Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D., memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pengabdian masyarakat ini dan menyatakan komitmennya untuk terus mengembangkan program serupa yang dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Kegiatan Pengmas ini menjadi langkah positif dalam meningkatkan kualitas dan keamanan produk UMKM di sektor makanan dan minuman di Kota Depok, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pelaku UMKM dan konsumen.