Dinkes Depok Tekankan Perkuat Kewaspadaan Standar Terkait Kasus Monkeypox dan Cacar Monyet

DepokNews- Terkait kasus yang dicurigai sebagai Monkeypox atau Cacar Monyet, Sekretaris Dinkes Kota Depok, Yuliandi, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 telah menerima satu laporan kasus yang dicurigai sebagai Monkeypox. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, kasus tersebut telah dikeluarkan dari kategori kasus aktif Monkeypox.

Yuliandi menjelaskan, “Tahun 2023 kami dapat laporan dicurigai Monkeypox namun exclude, sehingga sudah dapat dikeluarkan dari suspek atau kasus aktif penyakit cacar monyet.” Hal ini menunjukkan bahwa saat ini, Kota Depok belum memiliki kasus Monkeypox yang terkonfirmasi.

Meskipun demikian, Dinkes Kota Depok tetap meminta Rumah Sakit, Puskesmas, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Beberapa upaya yang akan dilakukan termasuk pemantauan terhadap perkembangan situasi dan informasi terkait Monkeypox, serta peningkatan kewaspadaan dini dengan mencari kasus dengan gejala ruam akut yang memiliki faktor risiko sesuai definisi operasional kasus cacar monyet.

Yuliandi juga menekankan perlunya pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan proaktif dalam menemukan kasus, terutama di layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) HIV/AIDS. Selain itu, pihaknya juga mendorong pelayanan Konseling dan Testing HIV (KT-HIV) untuk melibatkan jejaring komunitas guna memberikan akses layanan kesehatan tanpa stigma dan diskriminasi.

“Kami juga mengharapkan pelayanan kesehatan untuk memantau dan melaporkan laporan kasus yang ditemukan sesuai dengan definisi operasional secara berjenjang,” tambahnya.

Dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasyankes, Yuliandi mengingatkan pentingnya memperkuat kewaspadaan standar. Hal ini juga mencakup peningkatan kemampuan pelayanan rujukan di rumah sakit yang menjadi bagian dari jejaring pengampuan pelayanan penyakit infeksi emerging.

Selain langkah-langkah tersebut, Dinkes Kota Depok berkomitmen untuk terus menyebarkan informasi terkait Monkeypox kepada petugas kesehatan dan masyarakat. Upaya akan diarahkan pada meningkatkan komunikasi risiko sesuai dengan pedoman, terutama dalam menyasar kelompok berdasarkan temuan kunci.

Terakhir, Yuliandi menekankan pentingnya koordinasi antara pelayanan kesehatan, Dinkes, dan laboratorium kesehatan masyarakat setempat terkait pencatatan dan pengelolaan spesimen. Dengan langkah-langkah ini, Dinkes Kota Depok berharap dapat memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat tetap terjaga dari potensi penyebaran penyakit Monkeypox.