Hadiri Peluncuran Program Jaga Ginjalmu Indonesia, Sekda Depok : Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Sekda Kota Depok, Supian Suri memberikan sambutan pada acara peluncuran Program Jaga Ginjalmu Indonesia di SD Negeri Depok Baru 3, Kecamatan Pancoran Mas, Jumat (08/09/23). (Foto: Diskominfo).

DepokNews – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri menyambut baik peluncuran Program Jaga Ginjalmu Indonesia di SD Negeri Depok Baru 3. Menurutnya, ini kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berterimakasih kepada Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia yang menginisiasi kolaborasi kerja dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat, ini suatu upaya preventif terhadap penyakit ginjal,” ujarnya saat sambutan peluncuran program tersebut, di SD Negeri Depok Baru 3, Jumat (08/09/23). 

Bang SS sapaannya, mengatakan, gangguan pada ginjal tidak hanya diderita oleh orang dewasa namun kini sudah menyerang anak-anak. Pemkot Depok, imbuhnya, menaruh perhatian besar terhadap kesehatan anak-anak, oleh karena itu dikeluarkan berbagai kebijakan strategis.

“Kita ketahui memprihatinkan masalah sakit ginjal tidak hanya dewasa tapi anak-anak juga. Pemerintah hadir ini kerja bareng, termasuk orang tua punya tanggung jawab terhadap anaknya untuk mewujudkan anak yang sehat, generasi hebat ke depannya,” katanya.

Salah satu kebijakan Pemkot Depok untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakatnya adalah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Terdapat tujuh tempat kawasan larangan merokok, termasuk area sekolah.

“Pemkot Depok juga tidak mengizinkan Billboard digunakan untuk promosi iklan rokok. Kami sulit melarang orang berhenti merokok, tapi kami berupaya untuk mempersempit area larangan merokok,” papar Bang SS. 

Dirinya menjelaskan, Teori Blum menyebutkan bahwa derajat kesehatan ditentukan oleh 40 persen faktor lingkungan, 30 persen faktor perilaku. Kemudian 20 persen faktor pelayanan kesehatan dan 10 persen faktor genetika (keturunan).

“Sarana prasarana kesehatan terus kita penuhi melalui posyandu yang saat ini sudah mencapai 1.055 melebihi jumlah RW ada 925 RW, harapannya lebih mudah memonitor Kesehatan warga dari bayi sampai lansia,” jelas Supian.

“Hari ini yang kita launching bagian dari perilaku sehat mulai anak-anak jajan sehat, harus hobi olahraga, tidur yang cukup. Karena kami punya harapan besar kepada mereka untuk keberlangsungan Indonesia ke depannya makanya harus jaga kesehatan,” pungkasnya.

Sumber : depok.go.id