Mengenal Jamu yang Cocok untuk Dikonsumsi Sehari-hari

ilustrasi (istimewa)

DepokNews–Jamu dikenal sebagai minuman tradisional yang terbuat dari rempah-rempah berkhasiat. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua jamu dapat dikonsumsi secara rutin dalam sehari-hari. Hal ini karena terdapat beberapa jamu yang memiliki reaksi lebih keras pada lambung sehingga dikhawatirkan memberikan efek samping diare.

PROMO KHUSUS PELAJAR DAN MAHASISWA KLIK DI SINI

Lalu, pernah mendengar jamu beras kencur? Belakangan ini, beras kencur telah menjadi pilihan berbagai kalangan dan umur karena rasanya yang ramah di lidah orang Indonesia. Selain rasanya yang terkenal manis, setiap satu tegukannya diakui berhasil memberi kehangatan di dalam tubuh. Biasanya, beras kencur ini juga digandrungi para penderita penyakit maag karena sangat ampuh untuk menurunkan asam lambung.

“Selama berjualan jamu, memang yang biasa dipesan orang-orang itu beras kencur. Ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda, bahkan anak kecil juga. Rasanya lebih akrab di lidah masyarakat Indonesia. Menu umum buat jamu,” ujar Siti, penjaja jamu keliling yang beroperasi di sekitar perumahan warga.

Bagi pembaca yang ingin mencoba membuat jamu beras kencur buatan rumahan, berikut resep dan paduan cara membuatnya.

Bahan-bahan:

  • 4 buah rimpang kencur
  • 1 ruas jahe
  • 90 gram beras putih
  • 2 buah gula jawa (gula merah)
  • 1 lembar daun pandan
  • 1 liter air matang

Cara Pembuatan:

  1. Cuci bersih beras, lalu rendam air bersih selama satu jam
  2. Cuci bersih kencur dan jahe, lalu potong-potong
  3. Sangrai beras sampai kuning kecoklatan (hati-hati gosong)
  4. Rebus air, lalu masukan potongan gula merah, dan tunggu hingga gula larut. Matikan api dan tunggu sampai dingin
  5. Masukan semua bahan, termasuk air gula merah ke dalam blender, dan tunggu hingga halus
  6. Jika sudah, saring air dengan kain, lalu peras
  7. Beras kencur siap dinikmati dan dapat disimpan menggunakan botol yang tertutup rapat. Silakan juga disimpan di lemari pendingin

Menyadari bahwa Indonesia memiliki kekayaan alami dari minuman tradisionalnya, jamu, Kementerian Kesehatan RI pun mulai mengambil bagian dengan mengadakan acara peluncuran Gerakan Bude Jamu yang dimanfaatkan sebagai wadah dalam menunjukan hasil riset dari produk berbasis jamu.

“Sekarang ini emang udah mulai sedikit banget yang beli di jamu gendong keliling, Neng. Beberapa dari teman ibu sendiri sekarang ditawarin buat kasih resep jamu enak yang dijualnya online,” curhat Fatimah, seorang ibu berusia 50 tahun yang selama ini berprofesi sebagai penjaja jamu keliling.

Seiring berkembangnya zaman, keberadaan penjaja jamu keliling atau yang biasa dikenal dengan ‘mbok jamu’ semakin berkurang. Fakta tersebut juga didorong oleh situasi masyarakat terkini yang condong gemar dengan hal yang praktis.

Maka dari itu, Mbok Djamoe 78 menawarkan jamu rasa beras kencur, baik dalam botol maupun bubuk instan yang dapat dibeli secara online.

“Banyaknya yang jual jamu online emang berarti ngurangin pembeli jamu keliling. Ya tapi kan namanya jualan, semuanya berhak, kok. Sekarang mah yang penting enggak ganggu ekosistem masing-masing aja,” ucap Fatimah. “Jamu ibu masih suka banyak yang beli langsung kalo di tempat wisata.”

Jika berminat untuk mengetahui lebih lanjut, Mbok Djamoe 78 sendiri dapat ditemukan di berbagai kanal, seperti Shopee, Tokopedia, dan Instagram. Jangan khawatir, Mbok Djamoe 78 sudah bersertifikat halal dan terjamin kehigienisannya.

Sudah cukup penasaran? Yuk, cobain!

Published
Categorized as Ragam