Calon Legislatif Ibu-Anak dari PKS Jelaskan Motivasi Maju dan Program Prioritas

DepokNews – Anak mantan walikota Depok dari Tahun 2006 hingga 2016, dengan anggota Komisi 8 DPR RI Nur Azizah Tahmid, Ahmad Syihan maju dalam pencalonan anggota legislatifProvinsi Jawa Barat.
Nur Azizah sendiri kini kembali maju dalam pemilihan calon legislatif DPR RI, di Piles 2024 nanti.
Terkait pencalonan mereka sebagai anggota legislatif DPRD Jawa Barat dan DPRI RI, pasangan Ibu-Anak yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan bahwa mereka memang ditugaskan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS untuk maju dalam pemilihan legislatif.

Nur Azizah, anggota DPR RI dari PKS, menjelaskan, “Jadi, di PKS tidak ada budaya mengajukan diri. Semua harus ditugaskan dari DPP. Kebetulan, DPP menugaskan kami.” Hal ini menggarisbawahi prinsip PKS yang menekankan pentingnya tugas dan tanggung jawab yang ditugaskan oleh partai kepada kader-kadernya.

Sementara putranya, Ahmad Syihan, menjelaskan alasan di balik keputusannya untuk maju sebagai calon anggota legislatif provinsi. Ia mengungkapkan keinginannya untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, terutama dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi kota Depok.

“Ada beberapa hal yang menjadi fokus saya, seperti masalah pendidikan, pengelolaan sampah, kualitas kesehatan masyarakat, kepemudaan, dan berbagai aspek lainnya,” ujar Ahmad Syihan.

Mengenai pendidikan, Ahmad Syihan mengungkapkan keprihatinannya terkait kurangnya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Depok. Daya tampung bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ingin melanjutkan ke SMA jauh dari mencukupi.

“Ironisnya, sebelum sistem Zonasi diterapkan, anak-anak kita masih bisa sekolah di Jakarta. Namun, dengan adanya sistem Zonasi, Depok harus menyediakan lebih banyak SMA Negeri lagi. Sistem Zonasi sebenarnya baik jika infrastruktur sekolah mencukupi,” ungkap Ahmad Syihan.

Sebagai caleg provinsi, salah satu tujuan utamanya adalah mendorong penambahan sekolah SMA Negeri di Depok. Ahmad Syihan mengemukakan, “Setidaknya, Depok harus menambah empat sekolah SMA Negeri lagi agar menjadi ideal.”

Dalam konteks kendala lahan, Ahmad Syihan juga memberikan solusi. “Jika lahan terbatas, daya tampung sekolah SMA Negeri bisa ditingkatkan dengan membangun sekolah bertingkat. Di Jakarta, beberapa sekolah SMA dibangun hingga tiga atau bahkan empat tingkat,” katanya.

Selain pendidikan, Ahmad Syihan juga mengutarakan keprihatinannya terkait masalah pengelolaan sampah di Depok. Dia mencatat bahwa kota ini masih memiliki kekurangan unit pengolah sampah yang memadai.

“Kita bisa mengurangi masalah sampah ini dengan memasang unit-unit pengolah sampah di setiap kelurahan. Dengan pengolahan yang tepat, sampah anorganik seperti plastik dapat diubah kembali menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Demikian pula dengan sampah organik, yang dapat dijadikan kompos. Ini semua dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” tambah Ahmad Syihan.

Dengan fokusnya pada pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan berbagai aspek lainnya, pasangan Ibu-Anak dari PKS berharap dapat membawa perubahan positif dan memberikan kontribusi signifikan bagi kota Depok dan masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan. Dengan tekad dan komitmen mereka, semoga program-program ini dapat memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat Depok dan sekitarnya.