Jadi Khatib Shalat Iduladha, Wali Kota Depok : Belajar Dari Kepemimpinan Nabi Ibrahim

Salat Iduladha yang digelar di Masjid Jami' Baitul Hikmah, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kamis (29/06/2023).

DepokNews – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menjadi khatib dalam pelaksanaan Salat Iduladha yang digelar di Masjid Jami’ Baitul Hikmah, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kamis (29/06/2023).

Dalam khutbahnya, Wali Kota Depok yang kerap disapa Kiai Idris menekankan terkait beberapa hal. Salah satunya meminta agar semua pihak, khususnya para calon pemimpin bangsa untuk belajar tentang kepemimpinan dari nabi Ibrahim AS, ia diangkat oleh Allah untuk memimpin umat pada saat itu.

“Karena memang nabi Ibrahim AS telah melaksanakan syarat-syarat, arahan-arahan yang sudah dijelaskan oleh Allah SWT kepada beliau, ujian demi ujian dilalui bahkan sukses tiap melaksanakan ujian, sungguh nabi Ibrahim telah menyempurnakan kalimat yang Allah SWT beri kepadanya,” kata Kiai Idris.

Menurutnya, paling tidak ada empat faktor ketahanan diri yang menjadi ciri kepemimpinan nabi Ibrahim AS.

Pertama, ketahanan diri nabi Ibrahim AS, yaitu keteguhan iman dan kebersihan hati, kecerdasan berpikir dengan ilmu dan hikmah, persahabatan dan kesatuan dalam bersikap, visioner jalan menuju surga.

Kedua, ketahanan sosial atau ketahanan masyarakat, nabi Ibrahim telah berupaya melakukan perbaikan, seperti tidak boleh melakukan perbuatan syirik dengan cara membuka cakrawala berpikir secara logis.

“Dalam kisah ketika beliau (nabi Ibrahim) menghancurkan berhala yang ada di sekitarnya, tetapi beliau tinggalkan satu berhala yang paling besar,” ujarnya.

“Ini adalah sebuah cara berpikir yang logis, sehingga mereka sebagai pengikut Namrud lebih memilih kepada nabi Ibrahim untuk menyembah Allah SWT,” ujarnya.

Ketiga, ketahanan keluarga, serta keempat ialah ketahanan bangsa dan negara yang mandiri dan sejahtera. 

“Ya Allah jadikan negeri ini negeri yang aman, dan berikanlah penduduknya rezeki dari buah buahan yaitu mereka yang beriman kepadamu,” ungkap Kiai Idris.

“Ayat ini dikaitkan dengan ke istiqomah dan keimanan untuk ketahanan yang diperlukan oleh seorang pemimpin negara, yang merupakan harapan bagi bangsa dan beliau (nabi Ibrahim) berhasil menerapkannya,” jelasnya.

Maka, kepemimpinan tidak berorientasi pada keturunan tidak pada dinasti karena kepemimpinan dalam Islam adalah amanah.

“Orientasinya bukan dengan istilah politik dinasti, tetapi lebih kepada masalah keterujian dalam ciri-ciri kepemimpinan,” kata Kiai Idris.

Untuk itu, bagi para calon pemimpin bangsa, jadikan perayaan Iduladha sebagai momentum pembelajaran dan introspeksi serta evaluasi diri.

“Bagi mereka yang terjun ke dunia politik, agar belajar dari kepemimpinan, perjuangan dan pengorbanan nabi Ibrahim AS,” tutupnya.

Sumber : depok.go.id