Momen Natal, Warga Kaoem Depok Berziarah ke Makam Kamboja

DepokNews–Natal menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat nasrani untuk berkumpul bersama dan berbagi kasih dengan seluruh anggota keluarganya pada libur hari raya Natal.

Tak terkecuali bagi Kaoem Depok, perayaan natal menjadi momen kumpul keluarga yang terpisah jarak lantaran banyak yang menetap di

Kaoem Depok yang berziarah ke TPU Kamboja yang terletak di Jalan Kamboja, Pancoran Mas, Kota Depok, untuk menabur bunga hingga sekedar membersihkan makam leluhurnya yang telah berusia ratusan tahun.

Seperti yang dilakukan Jeffry William Van Sornsen de Koste, pria paruh baya keturunan Kaoem Depok ini sengaja datang dengan membawa istri serta anak cucunya untuk membersihkan makam nenek orang tuanya.

“Setiap tahun ya ketika natal dan tahun baru pasti kesini makam orang tua, ziarah dari dulu atau saat ulang tahun orang tua kami pasti kesini (makam),” ujarnya.

Jeffry berujar, sanak saudaranya yang berada di negeri kincir angin pun akan datang ke Indonesia alias pulang kampung, pada momen natal tahun ini.

“Iya biasanya kami semua kumpul, nah keluarga saya yang dari Belanda pun ada yang pulang kesini (Depok),” tambahnya.

Sementara itu, Jacob Loen (70) seorang pria paruh baya yang telah 20 tahun lebih menjadi penjaga makam di TPU Kamboja membeberkan, ada lebih dari 1.000 makam umat nasrani di TPU Kamboja, dan mayoritas diisi oleh Kaoem Depok.

Disini (TPU Kamboja) cukup banyak ada 1.000 lebih makam khusus nasrani. Banyak yang asli Kaoem Depok.

“Tadinya makam tuanya banyak, tapi dulu banyak yang batu nisannya dicuri, jadi marmernya diambilin,” katanya.

Ketua Bidang Sejarah Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Fredy Jhonatan mengatakan kegiatan ziarah Kaoem Depok di TPU Kamboja juga menjadi upaya untuk mengingat kembali jasa para leluhur.

“Kami rutin, sebelum tanggal 25 Desember, pasti datang ke makam Kamboja dan membersihkannya untuk mengingat jasa-jasa mereka selama hidup,” Katanya.

Fredy pun berujar bahwa Kamboja merupakan makam tertua di Kota Depokyang ada hingga saat ini, dan telah tercatat sebagai cagar budaya yang harus dilestarikan.

Jadi yang kesini bukan hanya mereka yang tinggal di Depok tapi ada juga yang datang dari Belanda sengaja datang.

“Perkiraan saya ada lima persen yang dari luar negeri bakal pulang kampung kalau natal,”katanya.