Warga RW 15 Kelurahan Depok Ikuti Pelatihan Pengolahan Sampah Menggunakan Maggot

Kegiatan Pelatihan Pemilahan Sampah Kampung Proklim RW 15 Kelurahan Depok, di Balai Warga RW 15, Senin (12/06/23).

DepokNews – Warga RW 15 Kelurahan Depok antusias mengikuti pelatihan pengolahan sampah menggunakan maggot (larva hitam). Bahkan, cara ini rencananya akan diterapkan di wilayah RW 15 dengan didampingi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.

“Inovasi ini sangat bagus, karena mampu mengurai sampah organik dengan cepat, mengandalkan maggot,” ujar warga RT 5 RW 15 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas (Panmas) Arti, saat kegiatan Pelatihan Pemilahan Sampah Kampung Proklim RW 15 Kelurahan Depok, di Balai Warga RW 15, Senin (12/06/23).

Dirinya menuturkan, akan melakukan diskusi bersama anggota Bank Sampah RW 15 untuk mulai membudidayakan maggot. Selain sebagai pengurai sampah organik, maggot sendiri tinggi akan protein untuk pakan hewan.

“Jadi saling menguntungkan. Ini budidaya yang menggiurkan. Kami akan meminta pendampingan lebih lanjut kepada DLHK sampai kami bisa benar-benar mandiri,” ucapnya.

Sementara itu, Penyuluh Lingkungan Hidup Seksi Pengolahan Sampah Bidang kebersihan dan Kemitraan DLHK Kota Depok Anak Agung Made Sukartini, menyebut, maggot merupakan larva lalat hitam dan bisa memakan sampah organik. Menurutnya, maggot memiliki potensi ekonomi, karena mengandung protein yang sangat tinggi. 

“Larva telur sampai dewasa, usianya  21 hari, sekali bertelur jika dikalkulasikan bisa mencapai 10 hingga 20 Kg. Semasa pertumbuhannya, maggot bisa mengurai sampah 1.000 hingga 2 ribu kilogram (kg) sampah organik,” terangnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan potensi tersebut, karena dalam 1 kg maggot memiliki harga Rp 10-20 ribu. Dengan harga semahal itu, maggot bisa juga jadi peluang bisnis bagi masyarakat sekaligus membantu penyelesaian persoalan sampah organik.

“Maggot itu kalau dijual serharga Rp 10-20 ribu per kilogram, dengan begitu bisa juga meningkatkan ekonomi masyarakat. Mudah-mudahan keuntungan ini bisa menarik masyarakat untuk ikut budidaya maggot,” pungkasnya.

Sumber : depok.go.id