PKS Kecamatan Tapos Gelar Webinar Kebangsaan, Kader PKS Diminta Sosialisasikan Salim Segaf Sebagai Tokoh Nasional

Depoknews, Tapos – Bidang Kaderisasi DPC PKS Kecamatan Tapos Kota Depok mengadakan acara webinar Kebangsaan dengan tema Memahami Perkembangan Partai Politik pada Sabtu (28/5/2022) secara daring via zoom meeting yang diikuti ratusan kader PKS yang berdomisili di Tapos.

Pada Pelatihan Peningkatan Wawasan (PPW) yang dilaksanakan secara virtual tersebut DPC PKS mengundang jurnalis dan aktifis Sapto Waluyo sebagai pengisi materi.

Di awal materi, Sapto menyampaikan sejarah berdirinya Partai Keadilan (PK) yang merupakan cikal bakal adanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Cikal bakal adanya PKS adalah PK atau Partai Keadilan yang lahir dan dideklarasikan di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru pada tanggal 20 Juli 1998,” kata Sapto yang pernah membantu Menteri Sosial RI (Dr. Salim Segaf al-Jufri, periode 2009-2014) sebagai Tenaga Ahli bidang komunikasi publik dan tata kelola pemerintahan.

Sapto menguraikan bahwa PKS berdiri dengan nama awal Partai Keadilan (disingkat PK). Presiden (ketua) PK pada saat itu adalah Nurmahmudi Isma’il.

“Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Isma’il sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Muzammil Yusuf sebagai pejabat sementara kemudian digantikan Hidayat Nur Wahid,” urai Sapto yang juga jurnalis.

Lebih lanjut Sapto menuturkan, akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya batas minimum keikutsertaan parpol pada pemilu selanjutnya (electoral threshold) dua persen, maka PK harus merubah namanya untuk dapat ikut kembali di Pemilu berikutnya.

“PK bergabung dengan PKS dan dengan penggabungan ini, seluruh hak milik PK menjadi milik PKS, termasuk anggota dewan dan para kadernya. Dengan penggabungan ini maka PK (Partai Keadilan) resmi berubah nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera),” tutur Sapto.

Sapto melanjutkan pemaparannya, setelah Pemilu 2004, Hidayat Nur Wahid terpilih sebagai ketua MPR masa bakti 2004-2009 dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden PK Sejahtera. Yang menggantikan adalah Tifatul Sembiring.

“Presiden PKS berikutnya setelah Tifatul Sembiring adalah Luthfi Hasan Ishak, Anis Matta, M. Sohibul Iman, dan yang sekarang Ahmad Syaikhu,” ujar Sapto.

Sapto pada kesempatan itu mengingatkan kader PKS agar berperan aktif mensosialisasikan Ketua Majelis Syuro PKS yaitu Dr. Salim Segaf Aljufri kepada masyarakat sebagai tokoh nasional.

“Belum lama ini, Doktor Salim berkunjung ke Aceh. Alhamdulillah sambutan dari masyarakat Aceh terhadap beliau sungguh luar biasa. Di sepanjang jalan disambut dengan suka cita,” ungkap Sapto.

Menurut keterangan dari salah seorang panitia Kiswanto, mengatakan acara diikuti kader PKS dengan khidmat dan berharap acara tersebut bermanfaat bagi kader.

“Acara berjalan lancar dan tertib. Ada sesi tanya jawabnya. Semoga bermanfaat bagi kader PKS Tapos yang hadir, terhadap apa yang telah disampaikan oleh Ustad Sapto Waluyo terkait pemahaman perkembangan partai politik,” ujar Kiswanto di akhir acara. (shl)